Bila Dunia Tanpa Internet Dan Gadget Canggih
Internet mungkin baru booming di
Indonesia sekitar tahun 2000-an. Namun jangan ditanya soal
perkembangannya. Saat ini teknologi internet sudah menjadi bagian tak
terpisahkan dari masyarakat di negeri seribu pulau ini. Hal ini
disebabkan karena Internet menawarkan begitu banyak kemudahan. Dia
antaranya kemudahan informasi, kemudahan berkomunikasi, kemudahan
berbisnis, serta kemudahan dalam mengakses hiburan. Perkembangan ini pun
akhirnya menunjang perkembangan gadget sebagai sarana untuk mengakses
teknologi internet. Internet tak hanya bisa diakses lewat komputer tapi
juga lewat barang ukuran saku seperti ponsel atau PSP.
Nah suatu saat, sebelum masuk kelas di
perkuliahan teman saya memberikan pertanyaan, “Kira-kira apa yang
terjadi kalau saat ini Internet dan gadget belum berkembang di sini
(Indonesia)?”.
Bagi saya itu adalah pertanyaan yang
menarik. Dalam arti saya jadi mereka-reka apa kira-kira yang harus saya
lakukan bila internet memang benar-benar tak ada. Pertanyaan dalam
pikiran pun silih berganti timbul. Apa yang menggantikan situs jejaring
sosial? Apa pengganti game online? Apa pengganti Google? Bagaimana
caranya mengakses hiburan seperti film Hollywood (bahkan Bollywood) yang
terbaru? Hingga, Bagaimana saya bisa menyalurkan hobby dalam
mengumpulkan artikel dan membuat tulisan?
Nah daripada hanya membayangkan saja,
saya coba untk menuliskan apa saja gaya hidup kita yang terkait dengan
internet lalu apa alternatifnya kalau tidak :
1. Facebook, Twitter, Friendster, atau My Space.
Percados punopo mboten,
percaya atau tidak jenis situs yang satu ini begitu fenomenal. Bahkan
dikalangan remaja, tidak punya jejaring sosial yang dianggap booming
maka dia akan dianggap cupu.
Alternatif : Saat situs jejaring
sosial belum setenar sekarang, seinget saya paling kita mencantumkan
profil pribadi ato foto-foto narsis di majalah-majalah yang ada. Kalo
masih anak-anak yang kirim profilnya di tabloid Fantasi, Mentari Putra
Harapan, atau BOBO. Sedang pada usia remaja dikirim ke KAWANKU, HAI,
ANEKA (Satwa) ha ha ha ha ha. Nah yang rada unik kalo udah bapak-bapak
atau emak-emak. Dikirimnya sesuai dengan bidang pekerjaan. Kalo yang
demen usaha ya di tabloid usaha, kalo demen pelihara binatang di majalah
Trubus, kalo suka gokil-gokilan (padahal udah tua) dikirim aja di
majalah HUMOR.
2. Komik online.
Saya
yakin bagi penggemnar Naruto, Bleach, atau One Piece pasti tak asing
dengan komik online. Selain lebih up date, juga tak perlu keluar biaya
banyak untuk mengaksesnya.
Altenatif : tanpa komik online,
satu-satunya jalan yang bisa dilakukan oleh para penggemarnya adalah
dengan menyewa di persewaan komik setempat. Namun bagi yang ora bondo
(tidak mau keluar biaya) serperti saya, alternatifnya adalah dengan
nongkrong di toko buku seperti Gramedia, Toga Mas, atau Siswa (kalo di
kota Malang). Biasanya sehabis pulang sekolah sambil jogkok di rak komik
sampai berjam-jam. Paling apes kalau komiknya masih disegel. Pulanglah
kita dengan tangan hampa dan sesak didada.
3. E-Banking.
Ini
mah jangan ditanya. Sekarang kebanyakan orang butuh dengan hal yang satu
ini. Apalagi para mahasiswa yang kuliah di luar kota. Pas kehabisan
duit tinggal sms ortu dan dalam tempo tak beberapa lama terkirimlah
sejumlah uang ke dalam rekening.
Alternatif : Lalu apa yang terjadi kalau
E-Banking tidak seperti sekarang? Di mana orang masih mengira ATM adalah
tempat untuk nonton TV (aaaargh saya pikir dulu mesin ATM bisa dibuat
nonton video). Biasanya orang dulu menggunakan jasa wesel. NNamun perlu diketahui, wesel membutuhkan
waktu sekitar satu minggu untuk nyampai ke tempat tujuan. Belum lagi
kalau misalnya teknologi ponsel masih menjadi milik kalangan borju. Maka
anda membutuhkan waktu lebih lama lagi dalam proses pnungguan. Satu
minggu untuk mengirim surat, satu minggu untuk menunggu kiriman wesel
datang. Dan dalam rentang waktu dua minggu itu (menurut cerita bapak
saya), ada yang puasa karena gak sanggup beli nasi. Bahkan tak jarang
celana yang cuma dua helai digadaikan demi memenuhi hasrat cacing dalam
perut yang mulai meronta.
4. Messeging.
Janjian
tinggal SMS, kangen-kangenan tinggal BB-an, kirim foto tinggal MMS-an.
Ngobrol semalam suntuk tinggal telpon (scara tarif sekarang kan murah
choy).
Alternatif : Misalnya teknologi itu belum
ditemukan maka untuk janjian anda harus bertemu dulu dengan orangnya
secara langsung. Setelah itu baru menentukan tempat dan tujuan. Ato
minimal buat memo ke temen yang dituju.
Kalo mau kangen-kangenan, biasanya nulis
surat cinta. Ditulis pake kertas merah muda, amplopnya merah jambu
dengan gambar hati dan bunga. Bisa dititipin langsung ke yang
bersangkutan, bisa melalu temen yang bersangkutan, atau selipin di buku
yang dipinjem dari yang bersangkutan. Bagi yang tidak bisa nulis surat
cinta bisa minta tolong temen yang suka baca novel roman
picisan.Biasanya buruannya bakso satu mangkok.
Yang agak ribet ini kalo soal telepon.
Jaman sekarang ponsel bukanlah jaman mewah. Namun semisal benda ini
masih tidak setenar sekarang, bisa jadi telepon koin adalah alternatif
paling dicari. Sebelum telepon tuker uang dulu di warung setempat.
Setelah itu segera pergi ke bilik telepon umum terdekat. Paling apes
kalo ternyata banyak yang antri.
5. Game Console.
PS, XBOX, Nintendo Wii,
dll. Game sekarang canggih abis cui. Gambarnya bikin mata betah. Apalagi
dengan kemasan gambar dan suara 3D sehingga mendekati nyata. Ditambah
dengan variasi game yang begitu banyak mulai dari sepak bola, fighting,
shooting, RPG, racing, dll. Dan semuanya dikemas dengan apik dan
menarik. Malahan akhir-akhir ini teknologi game virtual sudah mulai
diperkenalkan. Pemain game sendirilah yang masuk dalam game tersebut.
Alternatif : Bila teknologi game console
tidak berkembang secepat ini, mungkin game masih akan berkutat di
petualangan ala Mario Bross, atau Sonic saja. Suaranya pun pake suara
8-bit dengan dominasi bunyi “tut-tut” dan “tuling-tuling”. Kalo dirasa
dimahal dalam beli mesin game-nya, maka yang jadi tempat tujuan adalah
mall/plasa/atau tempat permainan yang menyediakan mesin Arcade alias
Ding Dong. Bisa jadi game favorit masih street fighter. Paling
eeengngngggaaak enyaak (kaya di iklan Mie Sedap) kalo tempat permainan
itu banyak tukang palaknya. Jadi dah street fighter beneran….
6. MP3 dan iPod.
Saat ini saya yakin
banyak dari kita yang lebih milih download lagu di internet daripada
membeli kasetnya. Dengan format file mp3 kita bisa menyimpan ribuan lagu
(bahkan jutaan tergantung kapasitas) di mp3 player atau yang sekarang
palingetrend iPod. Selain suaranya yang kempring (nyaring),
batrenya pun tinggal colok ke listrik kalau habis. Sangat mudah dibawah
karena besarnya lebih kecil dari bungkus rokok.
Alternatif : Bila tak ada mp3 (atau tipe
file audio lainnya) dan mesin pembaca format file ini, memakai kaset
adalah hal yang logis. Dan untuk memutar itu kita membutuhkan walkman.
Agar tidak boros karena harus berkali-kali beli baterai, sebaiknya beli
baterai yang bisa di charge. Memang sih agak nyekik pas pertama beli.
Tapi setelah itu ongkosnya lumayan ringan.
Ada yang lebih sadis selain walkman, yaitu bawa tape componya langsung he he he he he he
7.Google
Aneh rasanya kalau orang berinternet tapi tak mengenal search engine
yang satu ini. Apalagi buat mahasiswa. Situs ini merupaka penolong di
saat kesulitan mencari bahan makalah atau artikel untuk perkuliahan.
Alternatif : Google bisa jadi adalah
situs paling berdosa karena menjadikan perpustakaan kampus tidak lagi
menjadi primadona. Dulu kalau sudah ada tugas, namanya perpustakaan akan
diserbu oleh para pencari ilmu. Yup perpustakaan adalah google dalam
bentuk riil.
8. Rapidshare, Mediafire, 4Share,
Torrent, Indowebster.
Yang suka download movie pasti tak asing dengan
nama-nama itu. Di sana kita bisa menemui film terbaru sampai jaman
baheulah. Film kualitas oscar hingga film jahanam hampir semuanya
tersedia.
Alternatif : alternatif bila tidak bisa
download movie ya nonton langsung di bioskop atau nyewa di rental. Namun
untuk mendapatkan film terbaru kita harus menunggu kurang lebih 3-5 bulan terlebih dahulu. Bagi yang
sakunya bermasalah, harus pasrah untuk menonton film ala kadarnya.
Tunggu aja di layar kaca. Ato kalau mencari suasana yang meriah, bisa
nonton layar tancep di MISBAR (Kalo gerimis bubar). Layar tancep sering
ditampilkan saat ada sosialisasi program pemerintah (kalo jaman Pak
Harto biasanya program KB). Karena mahalnya biaya pemutaran film asing,
maka yang diputar pun adalah film-film dalam negeri. Kalo ndak WARKOP
DKI ya FILM horor erotis-nya SUZANA.
9. Blogging.
Ibaratnya saat ini tiap
individu bisa membuat karyanya sedniri dan dilihat banyak orang.
Blogging adalah salah satunya. Bahkan saat ini para blogger telah
menapat tempat tersendiri karena bisa membawa sebuah pengaruh besar pada
kondisi sosial masyarakat. Tak jarang para blogger ditangkap oleh
pemerintah negaranya karena dianggap menyebarkan tulisan provokatif.
Dengan Blogging kita juga bisa merau rupiah atau bahkan dollar dari
sponsor yang masuk.
Alternatif : Bila blog tiadk ada, maka
untuk menyebarkan tulisan yang telah kita buat kita boleh jadi harus
mengirimnya ke media surat kabar agar bisa dimuat. Namun kemungkinan
dimuat pun tidak setinggi yang diharapkan. Hal ini dikarenakan kita
harus bersaing dengan penulis lainnya.
Bagi para remaja untuk menyalurkan hobi
menulis mereka wujudkan dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler MADING.
Karena dengan cara seperti itu mereka punya kesempatan untuk
mempublikasikan tulisannya dan karya-karyanya.